.jpeg)
Ketika awak media mengajak bincang bincang salah seorang (jati dirinya tidak mau disebutkan)pengunjung dan peminat togel mengatakan, iseng iseng bang dengan harapan tebak angkanya berhasil, coba Abang bandingkan dengan dengan nominal Rp 1.000,- jika tepat 2 angka tebakan kita dibayar Rp 70.000,- jika tepat 3 angka dibayar Rp 500.000,- jika tepat 4 angka dibayar Rp 3 juta tuturnya.
Ditempat yang sama awak media mengajak penulis Ahmadi (nama disamarkan) mengatakan, menulis ini saya lakukan karena menjadi mata pencaharian saya, karena komisi penulis sebesar 20% dari seluruh omset setiap putaran, contoh omset penjualan Rp 500.000,- komisi saya Rp 100.000,- jika 3 putaran (Sydney, SGP dan HK) berarti total Rp 300.000,- sehari itupun saya kerjakan hanya beberapa jam saja,
Kami para penulis tau jika mau ada razia, karena bos kami sebelumnya sudah mendapat bocoran dari atas, Jika hendak dilakukan razia, selanjutnya Korlap (bang Eliyas) langsung menghubungi semua penulis agar berhati-hati, bersihkan semua alat bukti agar terkesan seolah olah tidak ada aktivitas penulisan togel, jika perlu tutup sementara, setelah aman buka kembali paparnya.
Di sisi lain salah seorang warga mengatakan togel ini katanya *melanggar* *pasal* *303* *KUHP* , nyatanya tidak ada tindakan secara tegas, jika memang melanggar undang undang ya tindak dengan tegas jangan setengah hati, hari ini *ditindak* terus disuruh *tutup* , esok harinya sudah dibuka kembali Hukum apa ini namanya,
Jika Kapolres Serdang Bedagai sulit dan *tidak* *mampu* menegakkan hukum Judi Togel ini dengan tegas ya *Legalkan* saja, jika perlu buat pajaknya besar agar ada pemasukan negara. Keuntungan saat ini hanya untuk perseorangan dan oknum oknum yang tidak dapat disebutkan satu persatu, jika mau razia bang penulis dan kami warga sudah tau duluan sebelum petugas datang melaksanakan tugasnya pungkasnya (Red)